Posted by : arie 14
Rabu, 12 Maret 2014
CARA BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG
Pembibitan kangkung
Persyaratan Bibit Kangkung Darat
Dalam
pemilihan bibit harus disesuaikan dengan lahan (air atau darat). Karena
kalau kangkung darat ditanam di lahan untuk kangkung air produksinya
kurang baik, warna daun menguning, bentuk kecil dan cepat membusuk.
Bibit kangkung sebaiknya berasal
dari kangkung muda, berukuran 20 -30 cm. Pemilihan bibit harus
memperhatikan hal-hal seperti berikut, batang besar, tua, daun besar dan
bagus. Penanamannya dengan cara stek batang, kemudian ditancapkan di
tanah. Sedangkan biji untuk bibit harus diambil dari tanaman tua dan
dipilih yang kering serta berkualitas baik.
Penyiapan Benih
a) Benih kangkung yang akan ditanam adalah stek muda, berukuran 20-30 cm, dengan jarak tanam 1,5 x 15 cm.
b) Untuk benih dari biji kangkung diambil dari tanaman yang tua.
c) Benih yang diperlukan untuk seluas 10 m2 atau 2 bedengan ± 300 gram, jika tiap lubang diisi 2-3 butir biji.
Teknik Penyemaian Benih
Biji
dengan ukuran diameter 3 mm, disebar dalam baris-baris berjarak 15 cm
dengan jarak kira-kira 5 cm antara masing-masing biji. Kultivar yang
berbiji dapat tahan tanah lembab dan tumbuh baik dalam musim hujan.
Pemeliharaan Pembenihan/Penyemaian
Agar
diperoleh hasil panen yang baik, dalam pemeliharaan pembenihan kangkung
diperlukan penyiraman teratur dan kerap pada cuaca kering.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan Media Tanam
Kangkung
air membutuhkan tempat-tempat yang ada genangan air. Bertanam kangkung
memerlukan tanah yang diberi pupuk kompos, kemudian dibuatkan
petak-petak/bedengan seperti tanaman sayuran lain. Tentang panjang
bedengan, tergantung kondisi lahan. Kemudian siapkan tugal dan tancapkan
di atas bedengan dengan jarak 20 x 20 cm.
Pembukaan Lahan
Tiga
minggu sebelum melakukan penanaman kangkung, sebaiknya tanah diolah
terlebih dahulu. Kemudian tanah dicampur dengan pupuk kompos atau pupuk
kandang sebanyak 10 ton per hektar, diberi air dengan ketinggian 5 cm,
dibiarkan tergenang air dan diberi urea 1 kuintal per hektar
Pembentukan Bedengan
Pembentukan
bedengan untuk tanaman kangkung dapat dilakukan dengan ukuran lebar
0,8-1,2 m, panjang 3-5 m, dalam ± 15-20 cm dan jarak antar bedeng 50 cm
dengan membuat selokan. Ukuran tersebut dapat disesuaikan, tergantung
keadaan lahan yang tersedia. Bedengan dibuat untuk kelancaran pemasukan
dan pembuangan air yang berlebih serta untuk memudahkan pemeliharaan dan
kegiatan lain. Ada pula yang membuat bedengan dengan ukuran panjang
kali lebar: 2x1 m dengan kedalaman drainase 30x30 cm.
Pemupukan
Pemupukan
bagi tanaman kangkung terdiri dari pupuk dasar yaitu pupuk kandang,
yang diberikan seminggu sebelum tanam (setelah selesai pembuatan
bedengan). Selain itu juga diberikan pupuk urea, seminggu setelah tanam,
kemudian 2 minggu setelah tanam. Pemberian pupuk urea dicampur dengan
air kemudian disiram pada pangkal tanaman dengan ember penyiram.
Pada waktu melakukan pemupukan, lahan dikeringkan terlebih dahulu selama 4 sampai 5 hari. Kemudian diairi kembali.
Pupuk yang diperlukan adalah
sebagai berikut: 10-20 ton/ha rabuk organik dan 100-250 kg/ha urea,
diberikan selama 2 minggu pertama, dengan cara disiramkan.
Teknik Penanaman Kangkung
Penentuan Pola Tanam
Penentuan
pola tanam dapat disesuaikan dengan luas lahan yang akan ditanami.
Apabila bedengan dibuat dengan ukuran 2x1 m, maka bila jarak tanamnya
ditentukan 20x20 cm, maka dalam satu bedengan terdapat sebanyak 50
lubang atau 50 rumpun kangkung.
Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan
lubang tanam dapat dilakukan dengan cara ditugal, yang berjarak 20x20
cm, sedalam ± 5 cm. Setiap bedengan dapat ditentukan jumlah lubangnya
(tergantung ukuran bedengan)
Cara Penanaman
Penanaman
kangkung darat dilakukan pada sore hari yaitu jam 16.00 sampai 18.00.
Hal ini bertujuan agar benih setelah ditanam tidak langsung mendapat
udara kering sehingga benih cepat berkecambah.
Pemeliharaan Tanaman Tanaman Kangkung
Penjarangan dan Penyulaman
Bila
tanaman kangkung terlalu lebat/sangat berdesakan dalam satu rumpun maka
diperlukan penjarangan. Apabila tanaman banyak yang mati, maka segera
dilakukan penyulaman (diganti dengan bibit yang baru yang telah
disiapkan).
Penyiangan dan Pembumbunan tanaman kangkung
Penyiangan dilakukan bila terdapat rumput liar (tanaman pengganggu). Penyiangan dilakukan setiap 2 minggu.
Pembumbunan dilakukan untuk
mendekatkan unsur hara bagi tanaman kangkung sehingga dapat mempermudah
akar tanaman untuk mentransfernya. Pembumbunan dilakukan pada saat
tanaman berumur 2 minggu.
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan dengan menggunakan pupuk urea. Pupuk urea diberikan hanya
sekali dengan cara dilarutkan dalam air lalu disiram pada tanaman
kangkung. Perlu diperhatikan agar pada waktu menebar pupuk jangan sampai
ada butir pupuk yang tersangkut atau menempel pada daun, sebab akan
menyebabkan daun menjadi layu. Gunakan sapu lidi setiap selesai menabur
pupuk.
Pengairan dan Penyiraman
Selama
tidak ada hujan, perlu dilakukan penyiraman. Penyiraman gunanya untuk
mencegah tanaman kangkung terhadap kekeringan. Penyiraman dilakukan dua
kali sehari yaitu pagi (jam 07.00) dan sore (jam 17.00). Penyiraman
dilakukan dengan gembor penyiram. Tanaman kangkung membutuhkan banyak
air dalam pertumbuhannya.
Waktu Penyemprotan Pestisida
Tanaman
kangkung darat yang terkena ulat berwarna putih yang berada pada helai
daun sebelah bawah sehingga menyebabkan warna daun menjadi kuning. Untuk
penanggulangannya disemprotkan Baysudin dengan dosis 2 cc per liter
air, yang disemprotkan sore hari.
Untuk memberantas ulat daun yang
sering menyerang tanaman kangkung, digunakan Insektisida Diazinon 60
EC, dengan dosis sebesar 2 cc per liter air dan disemprotkan pada
tanaman.
Serangga pemakan daun dikendalikan dengan penyemprotan strategis senyawa organofosfat jauh sebelum pemanenan.
Agar pertumbuhan subur, sebaiknya seminggu setelah atau sebelum panen, tanaman dipupuk urea kembali.