Posted by : arie 14 Minggu, 09 Maret 2014

BUDIDAYA TANAMAN JATI EMAS 
(Tectonal gandis Lf)
A.    Manfaat.
Satu hektar lahan membutuhkan 2000 batang bibit ( jarak tanam 2 x 2,5 m ), atau 1600 untuk jarak tanam 2,5 x 2,5 m. Apabila 1 pohon Jati Emas berumur 5 tahun menghasilkan 0.38 kubik dan 1 kubik - nya seharga minimal Rp 3 juta, untuk 1 kubik kayu membutuhkan 3 batang Pohon Jati Emas,  maka untuk 2000 bibit Jati Emas menghasilkan +/- 760 kubik kayu Jati Emas, dapat dibayangkan 1 bibit Jati Emas seharga Rp 15.000,00 dalam lima tahun dapat menghasilkan Rp 1.140.000,00 dan untuk 2000 bibit Jati Emas menghasilkan Rp 2,28 milyar, dan ini hanya merupakan perhitungan kasar minimal 1kubik = Rp 3 juta. Belum lagi hasil dari Tumpang Sari tanaman lain selama 5 tahun ( Pisang, Pepaya, Kacang, dsb ) yang tidak akan mempengaruhi pertumbuhan Jati Emas tersebut.
B.     Tempat Pertumbuhan.
Di antara sifat tanaman jati adalah: a). Membutuhkan sinar matahari penuh; b). Drainase harus baik/tidak cocok kondisi tanah berair; c). Pada tingkat anakan harus bebas dari tanaman pengganggu (alang-alang, rumput dst); d). Pada tanah yang kurang unsur kapur (Ca) pertumbuhan tanaman dan kualitas kayu kurang baik; e). Perlu pemeliharaan intensif dan secara berkala selama lima tahun berturut-turut.
Kondisi tempat tumbuh untuk tanaman jati: a). Keasaman tanah (pH) 6,5 – 7,5; b). Ketinggian lokasi tumbuh 1 – 750 m dpl; c). Temperatur 13 derajat – 19 derajat C; d). Curah hujan 1.250 – 3.700 mm per tahun.


C.    Teknik Budidaya
  1. Pengadaan benih dan perkecambahan.
(a)    Buah jati direndam dalam air dingin, lalu dijemur di bawah terik matahari, diulang selama 1 - 2 minggu.
(b)   Biji jati direndam dalam air dingin – air panas bergantian selama 1 minggu.
(c)    Daging buah digosok dengan amplas, sehingga memudahkan air dan udara masuk kedalam biji.
(d)   Biji jati direndam dalam larutan asam sulfat pekat ( H2SO4 ) selama 15 menit, kemudian dicuci dengan air dingin setelah itu baru dikecambahkan dengan media pasir.
(e)    Biji jati dioven pada suhu 50ÂșC selama 48 jam.
(f)    Biji jati dimasukan dalam karung goni kemudian direndam pada air mengalir (sungai kecil) selama 1 minggu kemudian ditiriskan selama 1 hari, selanjutnya ditabur di bedeng tabur.
(g)   Media untuk pertumbuhan kecambah terdiri Media tabur menggunakan pasir steril yang telah dijemur dibawah sinar matahari selama 1 hari, atau dapat juga disemprot dengan fungisida (Benlate).
(h)    Media kecambah (pasir) ditempatkan pada bak tabur dan jangan sampai dipadatkan.
(i)     Benih ditanam dengan bekas tangkainya dibawah, ditekan kedalam media sedalam 2 cm kemudian ditimbun.
(j)     Penyiraman dilakukan agar media menjadi basah, dan pada benih jati akan terjadi proses pengecambahan.
(k)   Pada hari ke 23 sampai ke 27, umumnya 20% biji jati mulai  berkecambah. Perkecambahan hingga 70% dari keseluruhan biji yang ditanam tercapai antara hari ke 44 hingga hari ke 47.
  1. Pembibitan.
Polybag yang kita siapkan berisi tanah, pupuk organic/kandang, dan rambut padi, dengan perbandingan 1 : 3 : 2. dan semprotkan pupuk cair sebagai pembenah dan pengelola unsur hara, yang terdiri dari: Pupuk hayati Bio P 2000 Z + Phosmit  + air dengan perbandingan 1 : 1 : 180. Semprotkan secukupnya ( 1 liter campuran untuk 50 liter media pembibitan)
Perawatan di pembibitan terdiri dari penyiraman dan pemupukan ulang dilakukan pada bulan ke 3. Setelah bibit berumur 3 bulan kondisinya sudah siap untuk ditanam di lapangan.
Selain dengan biji, maka pembbitan dapat dilakukan dengan stek pucuk. Media yang digunakan untuk penamanan stek adalah pasir, kompos dan tanah top soil dengan perbandingan 2:2:1). Pengguntingan dilakukan pada tunas – tunas yang tegak (orthotrop) pengguntingan pada setiap sumbu pokok atau tunas dilakukan pada sekitar 1 cm diatas mata/nodum (duduk daun) karena zat auksin yang membantu pertumbuhan jaringan baru terletak di bawah nodum tersebut. Pada prinsipnya setiap mata akan menghasilkan tunas baru asalkan dijaga pertumbuhan dominansi apikalnya. Pada cabang yang tertinggal disumbu pokok dibiarkan tumbuh sampai mempunyai 3 - 5 daun dewasa baru digunting ujung cabangnya. Daun pada stek dikurangi hingga tinggal 2/3 nya.
  1. Penyiapan lahan.
(a) Penyiapan lahan untuk tanaman hutan.
-          Pada tanaman di lahan HTR  yang perlu diperhatikan adalah penentuan luas lahan dan jarak tanam serta lamanya produk kayu yang akan dipanen. Karena model yang diharapkan adalah rotasi tanam hutan yang berkelanjutan. Jika akan membutuhkan waktu panen antara 5 s/d 6 tahun maka jarak yang digunakan adalah jarak tanam dapat menggunakan 2,5  X 2.5 meter. Sehingga dalam 1 ha terdapat  1300 pohon. Jika umur panen 7 s/d 8 tahun maka sebaiknya menggunakan jarak tanah 2,5  X 3 meter.
-          Untuk menata jarak tanam dan arah yang tepat maka dapat dilakukan dengan memberi ajir terlebih dahulu, kemudian digali lobang dengan ukuran 30 cm X 30 cm X 30 cm.
-           Setelah 10 hari sejak penggalian lobang, maka galian tersebut diberi pupuk kandang dan pupuk an organik
-          Lahan diberikan pupuk hayati Bio P 2000 Z + Phosmit  + 200 liter air dalam 1 ha. Kegunaan pupuk ini  sebagai pembenah tanah, pengelola unsur hara yang ada di alam.
(a)    Penyiapan lahan untuk tanaman sela.
- Selain lahan untuk tanaman hutan, disiapkan pula lahan untuk tanaman sela.
  1. Penanaman
-         Setelah lahan sudah tersedia dan dalam keadaan siap tanam maka bibit yang sudah disediakan ditanam pada lobang yang telah disiapkan.
-          Gunting separuh daun - daun yang ada pada bibit dan sisakan 2 daun (hal ini dilakukan agar konsentrasi pertumbuhan pada saat tanam ada pada daun baru ).
-          Masukkan bibit dan taruh pupuk tambahan sejajar dengan tajuk daun. Timbun lubang dengan tanah bagian bawah pada saat penggalian awal.
  1. Pemeliharaan
(a)    Potong tunas - tunas baru agar konsentrasi pertumbuhan ada pada batang (lurus keatas ), hal ini terus dilakukan sampai sampai kurang lebih berumur 1 tahun.
(b)   Setiap 3 bulan sekali ulangi pemberian pupuk tambahan.
(c)    Periksa keadaan daun bagian bawah, bila terdapat bintik - bintik putih (serbuk) semprot daun bagian bawah dengan obat hama biasa digunakan decis.
Jadwal dan dosis penggunaan pupuk an organik dan pupuk hayati Bio P 2000 Z:
Dalam analisa ini diambil contoh berkebun Jati Emas pada pekarangan dengan ukuran 25,00 m (panjang) x 25,00 m (lebar) atau seluas 500 m2 . Jarak tanam yang direkomendasikan 2,50 m sehingga pada tanah pekarangan tersebut dapat ditanami sebanyak 100 pohon Jati Emas

Biaya / Modal
Biaya / modal yang dimaksud dapat dibedakan dalam beberapa jenis kegiatan dan penjadwalannya sebagai berikut :
http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Biaya Awal.

http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Pengadaan bibit Jati Emas (biji)
: 100
x Rp.
17.500,00
= Rp.
1.750.000,00
Pupuk awal tanam
: 100
x Rp.
5.000,00
= Rp.
500.000,00
Ongkos tanam
: 100
x Rp.
2.000,00
= Rp.
200.000,00
Sub Total :
(a)
= Rp.
2.450.000,00

http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Biaya Pemeliharaan (selama periode 15 tahun).
http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Pemupukan berkala    
: 17
x 100
x Rp.
500,00
= Rp.
850.000,00
Obat anti hama
: 34
x 100
x Rp.
200,00
= Rp.
680.000,00
Pemeliharaan rutin
: 5
http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
x Rp.
600.000,00
= Rp.
3.000.000,00
Sub Total :
(b)
= Rp.
4.530.000,00

http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Biaya Panen.
http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Perijinan
: 100
x Rp.
10.000,00
= Rp.
1.000.000,00
Penebangan
: 100
x Rp.
10.000,00
= Rp.
1.000.000,00
Sub Total :
(c)
= Rp.
2.000.000,00

http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Total Biaya / Modal (a + b + c) : Rp. 8.980.000,00
http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
(delapan juta sembilan ratus delapan puluh ribu rupiah)


http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Penghasilan
Perhitungan nilai penghasilan dilakukan sesuai dengan periodisasi penebangan, dalam hal ini penebangan dilakukan dalam 3 (tiga) tahap yaitu tahap pertama dalam rangka penjarangan sebanyak 40 batang, kemudian pada saat pohon berumur 10 tahun dilakukan penebangan sebanyak 30 batang dan terakhir sebanyak 30 batang lagi ditebang pada saat pohon berumur 15 tahun. Adapun nilai jual yang diperhitungkan adalah taksiran harga pada saat ini dan disetarakan dengan harga kayu kelas IV yang berkisar antara Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 3.750.000,- per meter kubik. Sebagai informasi tambahan bahwa menurut United Nation FAO Publication Forest Product Price patokan harga kayu jati dunia saat ini adalah sebesar US$ 1,400 ~ US$ 3.000 per meter kubik.
Penjarangan tahap I (5 th)
: 0,38 x 40
x Rp.
1.000.000,00
= Rp.
15.200.000,00
Penjarangan tahap II (10 th)
: 0,98 x 30
x Rp.
2.000.000,00
= Rp.
58.000.000,00
Penebangan akhir (15 th)
: 1,96 x 30
x Rp.
3.000.000,00
= Rp.
176.000.000,00


Hasil penjualan/pendapatan dengan nilai saat ini adalah sebesar Rp. 249.200.000,-  
(dua ratus empat puluh sembilan juta dua ratus ribu rupiah)

Dengan demikian laba sebelum pajak adalah sebagai berikut :
http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Pendapatan total    =    Rp.    249.200.000,-
http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Biaya total    =    Rp.    8.890.000,-
http://jatiemas.tripod.com/1x1.gif
Laba sebelum pajak    =    Rp.    240.310.000,-
(dua ratus empat puluh juta tiga ratus sepuluh ribu rupiah)

Skematika finansial budidaya Jati Emas (100 btg) :
 

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog
Powered by Calendar Labs

Popular Post

Blogger templates

Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Mengenai Saya

Foto saya
https://www.facebook.com/thopriatna

Blogger templates

- Copyright © hobbi -Robotic Notes- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -